Ini kisah adalah cerita sebenarnya saat penulis tengah menjalani Ibadah Haji tahun 2014. Ketika itu saat di Madinah. Tiba-tiba terbersit keinginan untuk Puasa di Hari Kamis dimana pada waktu itu saya tidak punya niatan atau bisikan hati untuk melakukan puasa di Hari Senin, dimana kita ketahui kami tiba di Madinah pada hari Senin Pagi.
Malam itu , malam rabu dan penulis sehabis makan malam, dan sholat Isya, tiba-tiba ada terbersit di Hati untuk melakukan Puasa di Hari Senin Kamis. Tapi waktu itu puasa nya jadinya Puasa Sunah Kamis. Penulis sudah mempunyai rencana matang untuk mencari makan sahur di malam hari sebelum tidur. Semua rencana sudah matang banget dan Penulis juga beranggapan pastinya banyak orang yang akan berpuasa di hari Kamis dan mungkin saja kedai makanan dan minuman masih buka sampai subuh.
Namun, saat penulis terbangun pukul satu malam, penulis pun keluar dari hotel untuk mencari makan di sekitaran hotel dan Masjid Nabawi..Saat penulis melangkahkan kaki keluar hotel, di luar ternyata sepi dan sunyi serta gelap. Penulis pun berjalan ke arah Masjid Nabawi dan berharap ada toko yang buka di kawasan itu. Dan ternyata memang belum buka.
Akhirnya penulis pun memutuskan untuk kembali ke Hotel karena penulis berpikir masih ada roti yang tersisa sebelumnya. Saat penulis di kamar, penulis makan sisa-sisa roti dan Air Zam-Zam. Penulis niatin puasa sunnah kami dan meminta Allah bisa membantu penulis untuk bisa menyelesaikan puasa di Hari Kamis sampai masuk waktu Maghrib.
Setelah memakan sisa roti, sekitar pukul 1.30 pagi, penulis pun berangkat ke masjid Nabawi untuk Sholat Tahajjud dan juga bermain-main di Taman Surga Raudoh. Penulis punya kebiasaan jelek dimana kalau belum makan nasi rasanya masih terasa lapar saja. Tapi dengan keyakinan yang kuat untuk melakukan puasa Kamis, maka sebelum masuk waktu subuh, penulis pun meminum air zam-zam sebanyak-banyaknya agar perut terasa kenyang. Mungkin lebih dari 2 liter penulis minum air zam-zam. Dan Alhamdulillah akhirnya Alhamdulillah, penulis mampu mencapai sore hari.
Sore itu sebelum masuk subuh, penulis masuk ke Masjid Nabawi untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah dan penulis pun sudah mempersiapkan minuman berbuka yaitu air zam-zam.
Tiba-tiba sebelum masuk Maghrib, ada selendang putih di pasang di depan saya, dimana saya duduk oleh pengurus masjid nabawi, terlihat banyak anak-anak muda sedang merapikan selendang tersebut dan meletakkan beberapa makanan dan minuman di atas nya.
Kulihat banyak jemaah masjid pada waktu itu duduk di depan selendang putih (membentuk meja) dan saling berpandangan sesama lainnya termasuk penulis juga. Jemaah haji dimanapun berkumpul di depan selendang, Penulis lihat banyak juga di sediakan makanan kecil untuk berbuka puasa..
Menu hidangan berbuka puasa di Masjdi Nabawi |
Kami semua jamaah masih menunggu dan menunggu waktu berbuka puasa tiba. Tiba-tiba ada yang memulai untuk berbuka puasa dan yang lain pun mengikutinya. Akhirnya banyak yang mengucap "Alhamdulillah" Dan saya pun ingin ikutan mereka juga untuk berbuka puasa tapi saya tidak mendengar suara Azan dikumandangkan.
Akhirnya penulis bertanya kepada oranng Indonesia yang duduk di hadapan penulis dan bertanya kepadaya
"Pak, sudah buka yach? tanya saya penasaran tapi saya belum berani mengambil makanan.
"Ya, Kali Pak", jawab dia sambil menikmati hidangan dihadapannya.
"Kok, saya tidak mendengar suara Azan Maghrib", tanya saya lagi.
"Maaf Pak, saya tidak puasa jadi saya makan. Saya makan pun karena banyak yang duduk disini dan saya ikut. Mereka makan yach saya makan", jawab dia lagi sambil melanjutkkan makannya.
"Yang makan pun banyak tak puasa Pak", jawab dia lagi.
Berbuka puasa bareng di Masjid Nabawi |
"Sudah Azan Maghrib, Mas?" tanya saya ke petugas di dekat saya dengan memperagakan tangan
"Belum ", jawab dia sambil menggelengkan kepala
"Kenapa mereka sudah berbuka puasa, Mas", tanya saya sambil memperagakan makan.
Terus dia jawab dalam bahasa English yang bikin penulis malu. dan penulis memahaminya dimana kebanyakan yang duduk di depan meja hidangan itu kebanyakan mereka yang tidak berpuasa.
Tak lama kemudian, berkumandanglah Azan Maghrib dan kami pun segera berbuka dengan meminum Air Zam Zam terlebih dahulu dan makan kurma, roti. Saat ketika meminum Air teh Arab. bisa dirasakan betapa pahitnya teh tersebut.
Dan ketika saya di Makkah, Kami menginap di Zam-Zam Tower, dan waktu itu, saya pun berencana untuk berpuasa sunnah di hari Senin nya dan ketika kami sudah pindah dari Madinah ke Makkah di hari sabtu pagi nya.
Ketika penulis merencanakan puasa di hari Senin dan tidak ingin kejadian saat Sahur tidak ada makanannya dan minumannya. Selepas Isya penulis berbelanja di Bin Dawood dan kemudian masuk ke kamar dan tidur.
Ketika terbangun waktu menunjukkan pukul 2.30 pagi dan penulis pun iseng-iseng mengecek tempat makan atau food court yang ada di lantai 2-3 Zam Zam Tower. Saat penulis turun dari lantai 6 menuju ke lantai 2-3 , terlihat masih ada orang yang berlalu lalang. Dan setibanya penulis ke lantai yang banyak tempat jualan makanannya. Terlihat masih ada yang buka dan akhirnya pandangan penulis tertuju kepada restoran cepat saji KFC. Dan penulis pun memesan Kombo 2 dimana ada dua ayam, nasi dan minuman. Pada awalnya penulis mau memesan Pepsi Cola tapi karena khawatir perut penulis bakal bermasalah kembali akhirnya penulis memesan teh es.
![]() |
KFC di Zam Zam Tower (from google.com) |
Dan sore harinya , penulis datang ke masjidil haram sekitar pukul lima sore dan bermaksud untuk berbuka puasa di dalam masjidil haram dengan harapan akan ada tersedia hidangan seperti yang penulis dapat saat berbuka puasa di dalam masjid Nabawi. Tapi sampai berkumandangnya azan Maghrib tidak ada satupun makanan yang tersedia di lokasi penulis duduk, walaupun sudah mencari. Dan akhirnya penulis pun minum air zam-zam untuk berbuka puasa dan setelah sholat Isya baru makan malam di Food Court di areal Zam-Zam Tower.
Tapi untuk puasa setelahnya yang di hari senin dan kamis, penulis tidak melaksanakan puasa senin kamis lagi karena penulis pun hanya ingin mencoba mencari pahala Allah di tanah suci umat Muslim dan siapa tahu pahalanya lebih besar dan tentunya ingin merasakan nikmatnya puasa saat melaksanakan ibadah Haji. Teman-teman pembaca pun bilamana nanti berkesempatan untuk datang ke tanah suci baik Makkah dan Madinah, usahakanlah puasa sunnah senin kamis dan perbanyak sunnah di tanah suci Makkah dan Madinah agar mendapatkan imbalan pahala yang lebih banyak dari Allah.
Hikmah lain yang mungkin yang dapat penulis cernah dari cerita di atas adalah Allah itu Adil , dan Allah itu mencoba mengajarkan keadilan kepada penulis. Buktinya saat penulis sahur di Madinah hanya meminum air zam zam dan sahur dapat takzil (hidangan makanan kecil) dan ketika di Makkah, penulis saat sahu bisa makan enak yaitu Ayam Goreng KFC yang besar-besar. namun pada saat berbuka puasa penulis hanya meminum Air Zam-Zam. Tapi selain cerita ini mengenai Allah itu mengajarkan kita supaya berlaku adil, masih ada lagi cerita lainnya yaitu mengenai Pakaian Umroh.
Tapi mungkin ada yang berbeda pandangan dengan kisah diatas , itu syah-syah saja.
Salam Pekanbaru
22 April 2017
No comments:
Post a Comment