Wednesday, 13 June 2018

KETIKA PAKAIAN IHRAM MU MINTA KEADILAN

Assalammualaikum Wr Wb.

Penulis mencoba menuliskan kembali kisah yang dialami penulis saat menunaikan ibadah Haji tahun 2014 yang lalu. Mohon Maaf, Penulis tidak ada bermaksud Riya tapi hanya ingin berbagi kebaikan mengenai apa yang dialami 

IHRAM adalah keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal "muhrim" dan jamak "muhrimun". Calon jamaah haji dan umrah harus melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan tahallul.

Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan pakaian wanita ihram adalah menutup semua badannya kecuali muka dan telapak tangan (seperti pakaian ketika sholat). Warna pakaian ihram disunatkan putih.

Ketika ihram diharamkan baginya melakukan perbuatan tertentu seperti memakai pakaian berjahit, menutup kepala (bagi lelaki) dan muka (bagi perempuan), bersetubuh, menikah, melontarkan ucapan kotor, membunuh binatang dan tumbuhan, memotong rambut/ kuku, dan lain-lain.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ihram


Seperti tertulis diatas bahwa Pakaian Ihram itu terdiri dari dua helai yang berwarna putih, dimana yang satu diselendangkan dan satu lagi di pakai untuk menutup aurat. Cerita mengenai pakaian Ihram yang minta keadilan adalah sebagai berikut. 

Ketika penulis berada di Mina, Muzdalifah dan Arafah, penulis selalu memakai Pakaian ihram dan waktu cukup lama untuk memakai pakaian ihram. Jadi selama itu selembar pakaian ihram yang ada diatas, penulis pakai di atas dan yang sehelai lagi penulis pakai untuk menutup Aurat. Jadi mungki selama tiga hari tidak pernah berganti posisi. 

Anggaplah penulis terlalu banyak sugestinya , istri penulis pun bicara begitu. Selalu saja menghubungkan hal-hal yang gaib dan yang tak masuk akan dalam pikiran dan menggabungkannya dengan kegiatan fisik sehari-hari. 

Suatu ketika, mungkin itu hari ketiga atau keempat kami berada di Mina (maaf penulis lupa), penulis mandi pagi hari dan ketika selesai mandi, penulis merasa bahwa selembar pakaian ihram yang digunakan untuk selendang terasa berat dan tak tahu kenapa , pada waktu itu saat mau memakai selendang ihram. pakaian tersebut terasa berat. 
Tiba-tiba ada sebersit bisikan di hati , "Dia itu mau minta di bawah". Dan penulis karena selalu mendengarkan bisikan hati selama menunaikan Ibadah Haji. Maka penulis pun segera menukar pakaian ihram dimana helai pakaian ihram yang dipakai di bawah di pindah ke atas dan sedangkan yang dipakai di atas pindah ke bawah (menutup Aurat). 

Dalam hati penulis berujar" Pakaian Ihram pun minta keadilan kepada kita dan begini cara Allah mengajarkan kita mengenai keadilan. Dan anehnya adalah saat proses penukaran lokasi pakaian ihram di tubuh penulis selesai. Selebar Ihram yang dipakai diatas terasa ringan dan yang dipakai dibawah pun ringan.

Tapi kalau secara logika, bisa saja sewaktu penulis mandi, Air Shower yang dipakai memercikkan air ke pakaian Ihram penulis sehingga menjadi berat . Tapi itu terserah masing-masing anda untuk mensikapi tulisan ini. 

INFO :
Untuk teman-teman yang ingin menunaikan Ibadah Haji, karena waktu kita memakai Ihramnya lama, maka penulis sarankan agar bisa membeli sehelai lagi pakaian ihram sebagai spare /cadangan bilamana pakaian ihram yang anda gunakan terkena najis. Jadi bilamana terkena Nazis tentunya yang satu bisa dipakai dan satu bisa di cuci. Penulis banyak melihat orang memakai pakaian ihram tapi ada noda bekas nazis kotoran manusia melekat pada pakaian ihramnya. Baik di sewaktu ke toilet atau saat melaksanakan umroh. Tapi yang penting banyak istiqfar saja, membaca Ayat Kursi dan Surah lainya. 
dan bermohon kepada Allah agar kita semua terhindar dari segala macam masalah saat melaksanakan Haji dan Umroh.
Saya menggunakan cadangan satu helai. Walau tidak pernah dipakai tapi bisa bermanfaat bagi teman kita lainnya dimana kadang saat tidur Auratnya terbuka.

Dan juga sering ganti ganti posisi dalam menggunakan pakaian ihram dimana yang atas ke bawah dan yang bawah ke atas agar bisa adil. Ini hanya cerita saya alami tapi bilamana tidak mempercayai cerita ini pun tak apa-apa.



 Pekanbaru , 22 April 2017






No comments:

Post a Comment